Senin, 23 Oktober 2017

TRADISI KAIN TENUN IKAT SUMBA YANG DI KENAL MASYARAKAT




Kain tradisional Sumba dibuat dari benang-benang kapas yang ditenun oleh tangan para gadis dan ibu-ibu di sana. Melalui pengerjaan yang sabar dan penuh cinta, helai demi helai benang itu diberi ruh dan menjadi kain tenun indah. Hasil penjualannya kemudian dipakai untuk menghidupi keluarga.
Maka tepatlah bila pameran kain tenun tradisional Sumba Timur yang diselenggarakan pada tanggal 6 – 31 Agustus 2017 di Plaza Indonesia, Jakarta, diberi judul “Lukamba Nduma Luri” yang dalam bahasa Sumba berarti “benang yang memberi ruh, kain yang memberi hidup”.
Tenun Sumba umumnya dibuat menggunakan bahan dan pewarna alami. Untuk membentuk motifnya, benang-benang diikat menggunakan daun gewang, yakni semacam daun palem, agar warna pada motif berbeda dengan warna dasar.
Sedangkan untuk pewarnaan, penenun kebanyakan memakai akar mengkudu untuk mendapatkan warna merah, biru dari nila, cokelat dari lumpur, dan kuning dari kayu.
“Setiap penenun memiliki resep khusus untuk pewarnaan ini. Mereka merahasiakannya karena itu merupakan ciri dan keunikan dari kain yang dihasilkan,” ujar Fidelis Tasman Amat, penenun dari Waingapu, dalam pembukaan pameran di Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DARATAN PADANG SAVANA MENAMBAH  DAYA TARIK TERSENDRI BUAT PULAU YANG SATU INI YAITU SUMBA DAN JUGA PANTAI YANG BERGULUNG MENAMBAH DAYA  TARI...